Lagi Warga Kalianda Keluhkan Listrik Padam


KALIANDA--MI: Sejumlah warga di Kabupaten Lampung Selatan mengeluhkan pemadaman listrik yang masih saja terjadi beberapa hari terakhir di wilayah itu.

"Tadi malam listrik padam sebanyak tiga kali berturut-turut," kata warga Kelurahan Kedaton Kecamatan Kalianda, Sartono, di Kalianda, Kamis (12/8).

Ia mengatakan, pemadaman listik di wilayah itu masih sering terjadi terutama saat malam hari sehingga aktivitas warga daerah itu terganggu, termasuk saat hendak menyiapkan kebutuhan makan sahur.

Mereka mengaku kecewa dengan layanan pihak PLN yang dinilai belum maksimal meski tarif dasar listrik (TDL) naik.

"Beberapa hari yang lalu juga telah mengalami pemadaman saat tengah malam," katanya.

Sukoco, warga di kelurahan yang sama mengatakan, pemadaman listrik di wilayah itu memang sudah terjadi beberapa kali ini dalam sepekan.

Ia berharap, pemadaman listrik oleh PLN jangan terus berlanjut, karena sangat menggaggu aktivitas pedagang mencari nafkah terutama untuk malam hari.

"Jika pemadaman terus berlanjut kami kesulitan membayar tagihan, yang didapatkan dari usaha tersebut," katanya.

Warga Desa Mulyosari Kecamatan Tanjungari, Shidiq mengatakan, beberapa hari ini listrik sering padam saat malam hari sehingga sangat mengecewakan warga.

"Beberapa hari lalu pemadaman terjadi semalam suntuk hingga siang hari,"katanya.

Ia mewakili pelanggan mengharapkan, pihak PLN berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, dengan memberikan pelayanan prima.

"Memang pemadaman belum begitu parah, namun sebelum menjadi-jadi perlu adanya evaluasi layanan oleh pihak PLN," tambahnya.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Rabu malam (11/8) listrik byarpet sebanyak tiga kali dalam semalam hingga Kamis dini hari hingga membuat aktivitas warga beribadah terganggu.

Sebelumnya, PLN wilayah Lampung menyatakan kondisi kelistrikan di daerah itu mengalami defisit.

Manajer Umum PLN Wilayah Lampung, I Gusti Agung Suteja, menjelaskan, rata-rata beban puncak harian yang terjadi pada pukul 17.00-22.00 WIB mencapai 456 MegaWatt (MW).

Sementara, kondisi rata-rata pasokan daya (suplai) dari pembangkit listrik lokal yang ada di Lampung maupun transfer energi melalui sistem interkoneksi Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) 480 MW.

Pembangkit listrik di Provinsi Lampung sendiri terdapat di PLTU unit tiga dan empat di Tarahan, Lampung Selatan (Lamsel), hanya dapat menghasilkan daya listrik sebesar 200 megawatt (MW).

Sementara pembangkit listrik lainnya yakni PLTA sebanyak empat unit berkapasitas 119,60 megawatt, dan PLTD satu unit dengan kapasitas 21,35 megawatt.

Totalnya, daya terpasang seluruh pembangkit listrik di Lampung sebesar 320-an MW, sementara beban puncak 456 MW. (Ant/OL-3)

No comments:

Post a Comment